KATA PENGANTAR
Puji
syukur saya ucapka kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada saya. sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “konsep routing”
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian konsep routing atau yang
lebih khususnya membahas Membahas pengertian konsep
routing,kategori protokol routing.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang konsep
routing.
saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Akhir kata, saya
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
Padang, 29 November
2013
penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR 2
DAFTAR
ISI 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan 4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 pengertian rounting dinamic 5
2.2 Routing Protokol 5
2.3 Aktifitas Dynamic Router
Protokol 6
2.4 Kategori Protokol Routing 7
2.5 IP routing dinamic 7
2.6 Kelebihan dan kekurangan dari
contoh Routing dinamis 12
2.7 IS-IS (Intermediate System-to-Intermediate System) 14
2.8 Perbandingan routing static dan dinamic 14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 17
3.2 Saran 17
DAFTAR PUSTAKA 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan
IT saat ini menuju dengan konsep-kosenp social networkingnya. Saat ini terdapat
trend teknologi yang masih terus digali dalam penelitian-penelitian para pakar
IT di dunia, yaitu Cloud Computing.
Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan
yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun
berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing.Protokol routng
didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak
berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk
mencapai tujuan tersebut. Router saling bertukar informasi routing agar dapat
mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur
dilakukan oleh Routing Dinamik.
B. Rumusan Masalah
Rumusan
masalah yang dapat diambil dari makalah routing dinamis ini adalah :
1.
Pengertian routing dinamis ?
2. Contoh
Routing dinamis?
3. Kelebihan dan kekurangan contoh
Routing dinamis?
4. Perbandingan routing static dan
dinamis?
C.Tujuan
Tujuan yang bisa didapat dari
penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui Routing dinamis
dan jenis-jenisnya.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara
mengkonfigurasikan Routing dinamis.
3. Agar teman-teman yany membaca
makalh ini tahu dengan konsep Routing.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian routing dinamic
Routing adalah mekanisme di mana sebuah mesin bisa menemukan untuk kemudian
berhubungan dengan mesin lain. Diperlukan sebuah proses routing (distro BSD
mendukung dengan routing daemon standar routed atau misal gated dalam hal yang
lebih kompleks), atau secara mudah router dapat dikatakan, menghubungkan dua
buah jaringan yang berbeda tepatnya mengarahkan rute yang terbaik untuk
mencapai network yang diharapkan. Dalam implementasinya, router sering dipakai
untuk menghubungkan jaringan antar lembaga atau perusahaan yang masing-masing
telah memiliki jaringan dengan network id yang berbeda. Contoh lainnya yang
saat ini populer adalah ketika suatu perusahaan akan terhubung ke internet.
Maka router akan berfungsi mengalirkan paket data dari perusahaan tersebut ke
lembaga lain melalui internet, sudah tentu nomor jaringan perusahaan tersebut
akan berebeda dengan perusahaan yang dituju.
èJadi Routing
dinamis merupakan routing protocol digunakan untuk menemukan network serta
untuk melakukan update routing table pada router. Routing dinamis ini lebih
mudah daripada menggunakan routing statis dan default, akan tetapi ada yang
perbedaan dalam proses-proses di CPU router dan penggunaan bandwidth dari link
jaringan.
èRouter
Dinamis adalah Router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh
router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan
topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang baru.
B. Routing
Protokol
Routing protocol adalah komunikasi antara router-router. Routing protocol
mengijinkan routerrouter untuk sharing informasi tentang jaringan dan koneksi
antar router. Routing Protocol adalah protocol yang digunakan dalam dynamic
routing. Secara umum, dynamic routing protocol terbagi atas tiga kategori:
1.
Distance Vector
Distance vector berarti bahwa routing protocol ini dalam menetapkan jalur
terbaik (the best path) hanya melibatkan jumlah hop saja (hop count) untuk
me-route paket data dari satu alamat network ke alamat network tujuan. Routing
protocol ini tidak bisa menganalisis bandwidth. Yang tergolong kategori ini
antara lain RIPv1, RIPv2, dan IGRP (Interior Gateway Routing Protocol). Secara
umum, yang tergolong dalam kategori ini adalah routing protocol klasik.
2.
Link-state
Link-state merupakan routing protocol yang lebih modern dibanding distance
vector. Routing protocol ini selain melibatkan hop count juga melibatkan
kapasitas bandwidth jaringan, serta parameter-parameter lain dalam menentukan
the best path-nya dalam aktivitas routing. Contohnya adalah Open Shortest Path
First (OSPF).
3.
Hybrid
Kategori ini hadir setelah Cisco System membuat routing protocol EIGRP
(Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) yang merupakan pengembangan dari
IGRP klasik yang bersifat open standar. EIGRP cisco ini bersifat proprietary,
hanya akan berfungsi optimal jika seluruh device router yang digunakan bermerk
cisco. Kategori ini diklaim memiliki kelebihan yang ada baik pada Distance
Vector dan juga Link-State.
C. Aktifitas
Dynamic Router Protokol
1. Automatic Network Discovery
Memelihara dan meng-update tabel routing- automatic network discovery.
Network discovery adalah kemampuan routing protokol untuk membagi informasi
tentang jaringan dengan router lainnnya dengan menggunakan routing protokol
yang sama. daripada mengkonfigurasi router secara static, routing dinamik dapat
secara otomatis membaca jaringannya dari router-router lainnya. pemilihan jalur
terbaik pada setiap jaringan terdapat pada tabel routing dengan menggunakan
routing dinamik.
2.
Maintaining routing tables
Setelah mengenal jaringannya, routing dinamik akan selalu meng-update dan
menentukan jalur-jalurnya pada tabel routing. Routing dinamik tidak hanya
membuat jalur terbaik ke jaringan yang berbeda, routing dinamik juga akan
menentukan jalur baru yang baik jika tujuannya tidak tersedia (jika topologinya
berubah), untuk ini, routing dinamik mempunyai keuntungan lebih dari routing
static. router yang menggunakan dinamic routing akan secara otomatis membagi
informasi routingnya kepada router yang lain dan menyesuaikan dengan topologi
yang berubah tanpa pengaturan dari seorang admin jaringan.
D. Kategori
Protokol Routing
Ada dua kategori protokol routing yaitu Interior Gateway Protocol (IGP) dan
Exterior Gateway Protocol (EGP). Interior Gateway Protocol merupakan protokol
routing yang menangani routing jaringan internet dalam suatu autonomous system.
Exterior Gateway Protocol merupakan protocol routing yang menangani routing
jaringan internet antar automous system. Exterior Gateway Protocol diperlukan
karena Interior Gateway Protocol tidak dirancang untuk suatu jaringan yang
sangat besar sehingga jaringan internet perlu dibentuk ke dalam suatu hirarki
dengan membagi jaringan internet tersebut ke dalam autonomous systems.
Autonomous System (AS) secara umum didefinisikan sebagai jaringan internet yang
berada dalam satu kendali administrasi dan teknis.
E. IP
routing dinamic
Ada beberapa routing dinamic untuk IP,dibawah ini adalah dinamik routing
yang sering digunakan :
1. RIP
RIP : Routing Information Protocol. Distance vector protocol – merawat
daftar jarak tempuh ke network-network lain berdasarkan jumlah hop, yakni
jumlah router yang harus lalui oleh paket-paket untuk mencapai address tujuan.
RIP dibatasi hanya sampai 15 hop. Broadcast di-update dalam setiap 30 detik untuk
semua RIP router guna menjaga integritas. RIP cocok dimplementasikan untuk
jaringan kecil.
RIP mengirim
routing table yang lengkap ke semua interface yang aktif setiap 30 detik. RIP
hanya menggunakan jumlah hop untuk menentukan cara terbaik ke sebuah network
remote, tetapi RIP secara default memiliki sebuah nilai jumlah hop maksimum yg
diizinkan, yaitu 15, berarti nilai 16 tidak terjangkau (unreachable). RIP
bekerja baik pada jaringan kecil, tetapi RIP tidak efisien pada jaringan besar
dengan link WAN atau jaringan yang menggunakan banyak router.
RIP v1
menggunakan clasfull routing, yang berarti semua alat di jaringan harus
menggunkan subnet mask yang sama. Ini karena RIP v1 tidak mengirim update
dengan informasi subnet mask di dalamnya. RIP v2 menyediakan sesuatu yang
disebut prefix routing, dan bisa mengirim informasi subnet mask bersama dengan
update-update dari route. Ini disebut classless routing.
Rip terbagi 2 yaitu:
è rip versi 1
merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek atau router
terbaik,rip versi 1 juga merupakan class pul routing.
èrip versi 2
merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek atau router
terbaik,rip versi2 juga merupakan class list routing.
RIP memiliki beberapa keterbatasan,
antara lain:
·
METRIC: Hop CountRIP menghitung routing terbaik
berdasarkan hop count dimana belum tentu hop count yang rendah menggunakan
protokol LAN yang bagus, dan bisasaja RIP memilih jalur jaringan yang lambat.
·
Hop Count Limit RIP tidak dapat mengatur hop lebih
dari 15. Hal ini digunakan untuk mencegah loop pada jaringan.
·
Classful Routing Only RIP menggunakan classful routing
( /8, /16, /24 ). RIP tidak dapat mengatur classless routing.
Untuk menerapkan RIP pada router,
berikut perintahnya :
router(config)#router rip
Untuk menerapkan RIP tersebut ke
suatu network address, berikut perintahnya :
router(config-router)#networknetwork_id
Sebagai
contoh penerapan pada jaringan WAN, berikut perhatikan gambar dibawah ini :
Cara mengkonfigurasikan RIP untuk
Router 1 sebagai brikut :
router1(config)#ip routing
router1(config)#router rip
router1(config-router)#network
215.10.20.0
router1(config-router)#network
215.10.10.0
router1(config-router)#exit
router1#write mem
2. OSPF
OSPF : Open Shortest Path First. Link state protocol—menggunakan kecepatan
jaringan berdasarkan metric untuk menetapkan path-path ke jaringan lainnya.
Setiap router merawat map sederhana dari keseluruhan jaringan. Update-update
dilakukan via multicast, dan dikirim. Jika terjadi perubahan konfigurasi. OSPF
cocok untuk jaringan besar.
OSPF adalah sebuah protocol standar terbuka yg telah dimplementasikan oleh
sejumlah vendor jaringan. Jika Anda memiliki banyak router, dan tidak semuanya
adalah cisco, maka Anda tidak dapat menggunakan EIGRP, jadi pilihan Anda
tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika itu adalah jaringan besar, maka pilihan
Anda satu-satunya hanya OSPF atau sesuatu yg disebut route
redistribution-sebuah layanan penerjemah antar-routing protocol.
OSPF bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut algoritma Dijkstra.
Pertama sebuah pohon jalur terpendek (shortest path tree) akan dibangun, dan
kemudian routing table akan diisi dengan jalur-jalur terbaik yg dihasilkan dari
pohon tesebut. OSPF hanya mendukung routing IP saja.
3. IGRP
IGRP merupakan distance vector IGP. Routing distance vector mengukur jarak
secara matematik. Pengukuran ini dikenal dengan nama distance vector. Router
yang menggunakan distance vector harus mengirimkan semua atau sebagian table
routing dalam pesan routing update dengan interval waktu yang regular ke semua
router tetangganya.
Isi dari informasi routing adalah:
a.
Identifikasi tujuan baru,
b. Mempelajari apabila terjadi
kegagalan.
IGRP adalah
routing protokol distance vector yang dibuat oleh Cisco. IGRP mengirimkan
update routing setiap interval 90 detik. Update ini advertise semua jaringan
dalam AS.
Kunci desain jaringan IGRP adalah:
~Secara otomatis dapat menangani topologi yang komplek,
~Kemampuan ke segmen dengan bandwidth
dan delay yang berbeda,
~Skalabilitas,
untuk fungsi jaringan yang besar.
Secara default, IGRP menggunakan bandwidth dan delay sebagai metric. Untuk
konfigurasi tambahan, IGRP dapat dikonfigurasi menggunakan kombinasi semua
varibel atau yang disebut dengan composite metric. Variabel-variabel itu
misalnya: bandwidth, delay, load, reliability
IGRP yang merupakan contoh routing protokol yang menggunakan algoritma
distance vector yang lain. Tidak seperti RIP, IGRP merupakan routing protokol
yang dibuat oleh Cisco. IGRP juga sangat mudah diimplementasikan, meskipun IGRP
merupakan routing potokol yang lebih komplek dari RIP dan banyak faktor yang
dapat digunakan untuk mencapai jalur terbaik dengan karakteristik sebagai
berikut:
· Protokol Routing Distance Vector,
·Menggunakan
composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability,
· Update routing dilakukan secara
broadcast setiap 90 detik.
Tujuan dari IGRP yaitu:
ü Penjaluran
stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada pengulangan penjaluran.
ü Overhead
rendah, IGRP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang diperlukan untuk
tugasnya.
ü Pemisahan
lalu lintas antar beberapa rute paralel.
ü ·Kemampuan
untuk menangani berbagai jenis layanan dengan informasi tunggal.
ü Mempertimbangkan
menghitung laju kesalahan dan tingkat lalu lintas pada alur yang berbeda.
4. EIGRP
EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol
yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary
protocol pada cisco. Dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router cisco
saja.
EIGRP sering disebut juga hybrid-distance-vector routing protocol, karena
EIGRP ini terdapat dua tipe routing protocol yang digunakan, yaitu: distance
vector dan link state.EIGRP dan IGRP dapat di kombinasikan satu sama lain
karena EIGRP adalah hanya pengembangan dari IGRP. Dalam perhitungan untuk
menentukan path/jalur manakah yang tercepat/terpendek, EGIRP menggunakan
algortima DUAL (Diffusing-Update Algorithm) dalam menentukannya.
EIGRP mempunyai 3 table dalam
menyimpan informasi networknya:
· neighbor table,
· topology table,
· routing table
EIGRP
menggunakan protokol routing enhanced distance vector, dengan karakteristik
sebagai berikut:
· Menggunakan protokol routing
enhanced distance vector.
· Menggunakan cost load balancing
yang tidak sama.
· Menggunakan algoritma kombinasi
antara distance vector dan link-state.
· Menggunakan Diffusing Update
Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek.
5. BGP
BGP : Border Gateway Protocol atau yang sering disingkat BGP merupakan
salah satu jenis routing protocol yang ada di dunia komunikasi data. Sebagai
sebuah routing protocol, BGP memiliki kemampuan melakukan pengumpulan rute,
pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam
jaringan. Routing protocol juga pasti dilengkapi dengan algoritma yang pintar
dalam mencari jalan terbaik. Namun yang membedakan BGP dengan routing protocol
lain seperti misalnya OSPF dan IS-IS ialah, BGP termasuk dalam kategori routing
protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP). BGP merupakan distance vector
exterior gateway protocol yang bekerja secara cerdas untuk merawat path-path ke
jaringan lainnya. Up date-update dikirim melalui koneksi TCP.
F. Kelebihan
dan kekurangan dari contoh Routing dinamis
1. Routing Information Protocol
(RIP)
Kelebihan
RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk
mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jikaterjadi
perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus
mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut
(triggeredupdate)Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan
hasil yangcukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link
jaringan
Kekurangan
Jumlah host Terbatas. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap
route.RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM). Ketika pertama
kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi
lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada.
2. Interior Gateway
Routing Protocol (IGRP)
Kelebihan
support = 255 hop count
Kekurangan
Jumlah Host terbatas
3.Open Shortest Path First (OSPF)
Kelebihan
tidak menghasilkan routing loop mendukung penggunaan beberapa metrik
sekaligus
dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan membagi jaringan yang besar
mejadi beberapa area. Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat
Kekurangan
Membutuhkan basis data
yang besar. Lebih rumit
4. Enchanced Interior Gatway Routing
Protocil (EIGRP)
Kelebihan
melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop. Memerlukan
lebih sedikit memori dan proses. Memerlukan fitur loop avoidance
Kekurangan
Hanya untuk Router Cisco
5. Border Gateway Protocol (BGP)
Kelebihan
Sangat sederhana dalam instalasi
Kekurangan
Sangat terbatas dalam
mempergunakan topologi
G. IS-IS
(Intermediate System-to-Intermediate System)
IS-IS adalah Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO) spesifikasi
router dinamis. IS-IS digambarkan dalam ISO/IEC 10589 IS-IS jaringan protokol
router antar jaringan Negara yang berfungsi sebagai informasi jaringan Negara.
Melalui jaringan tersebut untuk membikin sebuah topologi jaringan. IS-IS maksud
utamanya untuk penghubung OSI paket dari CNLP (connectionless Network Protokol)
tapi telah mempunyai kapasitas untuk menghubungkan paket IP. Ketika paket IP
terintegrasi dalam IS-IS menyediakan kemampuan untuk menghubungkan protokol
luar dari OSI family seperti IP. Serupa dengan OSPF, IS-IS didirikan sebuah
arsitektur hierarki dari jaringan tersebut. IS-IS menghasilkan dua tingkatan
level, level (1) untuk dalam area dan level (2) untuk antar area.
IS-IS dibedakan antara penghubung L1 dan L2. suatu router dinamakan IS
dalam IS-IS. L1 IS-IS mengkomunikasikan dengan L1 IS yang lainnya didaerah yang
sama. Jalur L2 IS – IS diantara area L1 dan bentuk dari sebuah backbone routing
intra domain. Hierarki routing disederhakan design backbone karena L1 IS-IS
hanya menginginkan untuk mengetahui bagaimana mendapatkan L2 IS – IS terdekat.
Dalam IS-IS, suatu router biasanya disebut Intermediate System (IS) PC,
workstation, serta servers dan End System (ES).
H. Perbandingan
routing static dan dinamic
Static Routingr meneruskan paket dari sebuah network ke network yang
lainnya berdasarkan rute (catatan: seperti rute pada bis kota) yang ditentukan
oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah
secara manual oleh administrator.
Kekurangan
dan kelebihan static routing:
Dengan menggunakan next hop
Kelebihan: Dapat mencegah trjadinya eror dalam meneruskan paket ke router
tujuan apabila router yang akan meneruskan paket memiliki link yang terhubung
dengan banyak router.itu disebabkan karena router telah mengetahui next hop,
yaitu ip address router tujuan
Kekurangan: Static routing yang menggunakan next hop akan mengalami
multiple lookup atau lookup yg berulang. lookup yg pertama yang akan dilakukan
adalah mencari network tujuan,setelah itu akan kembali melakukan proses lookup
untuk mencari interface mana yang digunakan untuk menjangkau next hopnya.
Dengan menggunakan exit interface
Kelebihan: Proses lookup hanya akan terjadi satu kali saja ( single lookup
) karena router akan langsung meneruskan paket ke network tujuan melalui
interface yang sesuai pada routing table
Kekurangan: Kemungkinan akan terjadi eror keteka meneruskan paket. jika
link router terhubung dengan banyak router, maka router tidak bisa memutuskan
router mana tujuanya karena tidak adanya next hop pada tabel routing. karena
itulah, akan terjadi eror.
routing static dengan menggunakan next hop cocok digunakan untuk jaringan
multi-access network atau point to multipoint sedangkan untuk jaringan point to
point, cocok dengan menggunakan exit interface dalam mengkonfigurasi static
route.
recursive route lookup adalah proses yang terjadi pada routing tabel untuk
menentukan exit interface mana yang akan digunakan ketika akan meneruskan paket
ke tujuannya.
Dynamic Routingr mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan
ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya.
Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket
tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari
paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing
berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.Apabila jaringan
memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu
digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan
informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk
mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi
jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat
dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute backup
bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana
yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Routing Dinamik adalah jenis routing yang bisa berubah sesuai dengan
kondisi yang diinginkan dengan parameter tertentu sesuai dengan protokolnya.
Routing Dinamik diterapkan pada PC yang berfungsi sebagai router dan dibutuhkan
router lain yang sama-sama menerapkan sistem routing dinamik, jadi tidak bisa
berdiri sendiri seperti halnya Router static.
Routing Dinamik menentukan gateway untuk network destination berdasarkan
parameter yang didapat dari router lainnya melalui Protokol Multicast, seperti
metrik, cost dsb. Protocol RIP dan OSPF menggunakan multicast untuk pertukaran
informasi antar router, sedangkan protokol BGP menggunakan koneksi TCP untuk
pertukaran routingnya.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
http://d3tkjuntad.cyberfreeforum.com/tugas-dan-informasi-f5/tugas-ccna-40-t394.htm
http://ekoari.blog.uns.ac.id/files/2009/04/dynamic-routing.pdf
http://suryadinata88.blogspot.com/2009/06/dynamic-routing-kelebihan-dan.html